Rabu, 06 Desember 2017

Selidiki Diri kita sendiri

Pernah Gak sih di pagi hari berpikir apa yang mesti kita lakukan di pagi hari?
Atau kita terlalu sibuk di pagi hari, mencari handphone terlebih dahulu tanpa bekomunikasi dulu dengan Tuhan?

"Banyak sekali orang berbicara tentang Tuhan, tetapi jarang ngobrol dengan Tuhan."

Dari quotes diatas saya belajar sesuatu memang benar adanya terkadang kita terlalu sering berkata tentang Tuhan tapi apakah kita benar-benar bekomunikasi dengan nya setiap hari? Bertemu denganNya tiap pagi atau terlalu sibuk dengan permasalahan yang ada.
Dengan berkembangnya Teknologi membuat segala sesuatu nya menjadi mudah.
Mau mencari informasi atau hanya sekedar membeli sesuatu hanya membuka internet kita sudah mendapatkan nya.
Menjadi kan diri menjadi egois, gak perlu bertemu dengan orang lain, menutup diri dari dunia luar, ketika bosan ada game dari gadget yang menemani.
Seakan-akan kita gak perlu Tuhan
Itulah Kenyataan nya.
Sering kali kita datang ke Tuhan ketika sedang mengalami problema yang tidak bisa kita hadapi dan akhirnya lari ke Tuhan, anyway mencari perlindungan dan sumber berkat nya saja tanpa mau mengenal siapa itu PribadiNya.
Yang terpenting apa yang saya mau saya dapatkan.
Hal yang paling sering saya dengar cukup lah ke gereja di hari minggu udah itu aja toh sama saja tidak ada beda nya.
Tapi satu hal apakah itu yang Tuhan Mau?
Minggu - minggu ini saya belajar tentang Daud.
Daud ialah orang yang berani melawan Goliat tanpa memikirkan Seberapa besar dan mampu kah Dia melawan nya.
Dia Sangat percaya bahwa Tuhan lah yang lebih besar daripada Goliat yang kini dihakimi sa pi-nya.
Daud yang masih imut kemerah-merahan menggembala domba yang tidak Seberapa itu lah yang mengalahkan seorang Goliat yang pasti penyertaan Tuhan yang begitu luar biasa tentu nya.
Terlepas dari itu kenapa Daud bisa begitu yakin dan percaya? Karena Dia tahu tidak ada yang lebih besar, lebih hebat di dunia ini selain Tuhan.
Di buku Max Lucado berjudul FACING YOUR GAINTS terdapat kata-kata yang begitu menancap di hati saya yaitu:
Orang yang berkenan di hati Allah? Kenyataan bahwa Allah memandang Daud seperti itu memberikan harapan kepada kita semua.
Hidup Daud kurang mencerminkan hidup orang suci yang tak berdosa.
Orang-orang yang hidupnya lurus berpendapat bahwa Kisah itu menenteramkan hati. Kita menaiki kereta luncur yang sama. Kadang-kadang kita menyelam dengan anggun dan Kadang-kadang jatuh berdebum ke dalam air, Kadang-kadang makan dadar telur dan Kadang-kadang roti hangus.
Pada Saat-saat terbaik Daud, tak ada yang melebihinya.
Pada saat-saat terburuknya, adakah orang yang lebih buruk darinya?
Hati yang dikasihi Allah adalah hati yang tidak mulus.

Kita memerlukan kisah Daud. Raksasa-raksasa yang mengintai di sekeliling kita.
Penolakan. Kegagalan. Penyesalan.
Para raksasa, kita harus menghadapi mereka. Namun kita tidak perlu menghadapi mereka sendiri. Pusatkan lah perhatian terutama, dan terlebih, kepada Allah.

Jadi yang perlu kita ketahui yukk jadikan Tuhan Allah kita sebagai Pusat yang utama dalam hidup kita, memang tidak mudah tetapi yakin lah ketika kita menjadi kan Tuhan satu-satunya Penguasa tunggal dalam hidup kita maka Dialah yang akan berperang bersama kita dan kita tidak perlu menghadapi goliat-goliat itu sendiri dan kita bisa mengerjakan apa yang menjadi Kehendak nya Tuhan tanpa melakukan hal yang sia-sia yang tidak seharusnya dilakukan.
Tuhan Memberkati 😇

Tidak ada komentar:

Posting Komentar